Kamis, 31 Januari 2008 03:00 WIB
Tiga Penutup Makam Kuno Di Barus Ditemukan
Barus, WASPADA Online
Jasman Simatupang, warga Desa Gabungan Hasang, Kecamatan Barus yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang bangunan menemukan tiga buah penutup makam kuno.
Penemuan tiga buah tutup makam kuno itu tak jauh dari lokasi situs pemakaman Simpang Tiga Bukit Hasang sekira 3 Km dari Kota Barus dan ketiga penutup makam itu diperkirakan berasal dari abad ke 16 M yang terbuat dari batu asli yang berarsitekturkan artefak makam kuno.
Menurut Jasman, penutup makam yang ditemukannya itu tidak sama panjangnya, satu di antaranya memiliki panjang 150 cm dengan tinggi 30 cm dan lebar 40 cm, kemudian satu lagi panjang 120 cm, tinggi 20 cm dan lebar 35 cm sedangkan sebuah lagi memiliki panjang 100 cm, tingi 25 cm dan lebar 30 cm di kedua sisi ujung penutup makam terdapat masing-masing dua lubang sedalam 15 cm diperkirakan kedua lubang itu adalah tempat pemasangan batu nisan.
Namun anehnya kata Jasman, hasil temuannya setelah diberi tahu kepada penjaga (juru kunci) makam situs Bukit Hasang, namun tidak ditanggapi. "Kalau kita lihat penutup makam itu memang tidak ada apa-apanya namun bagi negara ini sangat penting artinya karena memiliki nilai sejarah yang religi, kini benda itu masih berada di belakang rumah penduduk tak ada yang mempedulikannya dan diharapkan pihak terkait seperti Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tapanuli Tengah agar turun tangan guna menyelamatkan benda bersejarah itu," kata Zurlang tokoh masyarakat di Barus yang mendampingi Jasman kepada Waspada Minggu (27/1).
Jasman menjelaskan, penemuan benda kuno itu pada bulan Desember 2007 lalu. Saat itu bersama beberapa rekannya melakukan penggalian pondasi di pekarangan rumah milik Saidem Gajah. Saat menggali itulah mereka menemukan 3 buah penutup makam terpendam di dalam tanah yang tak jauh lokasinya dari lokasi pemakaman seorang wanita bernama Tuhar Amisuri yang wafat 17 Syafar 602 Hijriah atau sekitar 1206 M.
Tiga Penutup Makam Kuno Di Barus Ditemukan
Barus, WASPADA Online
Jasman Simatupang, warga Desa Gabungan Hasang, Kecamatan Barus yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang bangunan menemukan tiga buah penutup makam kuno.
Penemuan tiga buah tutup makam kuno itu tak jauh dari lokasi situs pemakaman Simpang Tiga Bukit Hasang sekira 3 Km dari Kota Barus dan ketiga penutup makam itu diperkirakan berasal dari abad ke 16 M yang terbuat dari batu asli yang berarsitekturkan artefak makam kuno.
Menurut Jasman, penutup makam yang ditemukannya itu tidak sama panjangnya, satu di antaranya memiliki panjang 150 cm dengan tinggi 30 cm dan lebar 40 cm, kemudian satu lagi panjang 120 cm, tinggi 20 cm dan lebar 35 cm sedangkan sebuah lagi memiliki panjang 100 cm, tingi 25 cm dan lebar 30 cm di kedua sisi ujung penutup makam terdapat masing-masing dua lubang sedalam 15 cm diperkirakan kedua lubang itu adalah tempat pemasangan batu nisan.
Namun anehnya kata Jasman, hasil temuannya setelah diberi tahu kepada penjaga (juru kunci) makam situs Bukit Hasang, namun tidak ditanggapi. "Kalau kita lihat penutup makam itu memang tidak ada apa-apanya namun bagi negara ini sangat penting artinya karena memiliki nilai sejarah yang religi, kini benda itu masih berada di belakang rumah penduduk tak ada yang mempedulikannya dan diharapkan pihak terkait seperti Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tapanuli Tengah agar turun tangan guna menyelamatkan benda bersejarah itu," kata Zurlang tokoh masyarakat di Barus yang mendampingi Jasman kepada Waspada Minggu (27/1).
Jasman menjelaskan, penemuan benda kuno itu pada bulan Desember 2007 lalu. Saat itu bersama beberapa rekannya melakukan penggalian pondasi di pekarangan rumah milik Saidem Gajah. Saat menggali itulah mereka menemukan 3 buah penutup makam terpendam di dalam tanah yang tak jauh lokasinya dari lokasi pemakaman seorang wanita bernama Tuhar Amisuri yang wafat 17 Syafar 602 Hijriah atau sekitar 1206 M.
loading...
No comments:
Post a Comment